Mahasiswa Lulusan Cum Laude9 Mahasiswa Inspiratif Lulus Cum Laude di Tengah Keterbatasan Ekonomi Keluarga
PenjagaMakam-1961234
Quote:Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menuju masa depan, terutama sebagai modal untuk melanjutkan kehidupan yang nyata di tengah-tengah masyarakat. Dengan pendidikan pula integritas seseorang bisa dinilai baik secara intelektualitas maupun kualitas. Maka para orang tua berbondong-bondong menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat pendidikan tinggi berharap sang anak dapat meningkatkan status sosial kelurga dengan pendidikan. Namun tidak semua orang tua dapat menyekolahkan anaknya sampai tingkat pendidikan tinggi, karena keterbatasan biaya. Namun dengan semangat dan kerja keras orang tua tetap berusaha mencari biaya untuk menyekolahkan anaknya hingga lulus sebagai seorang sarjana. Berikut beberapa kisah inspiratif yang bercerita tentang para mahasiswa yang lulus dan berprestasi walaupun perekonomian keluarga kurang mampu.
Quote: 1. Birrul Qodriyah
Birrul Qodriyah
Quote:Kisah perjuangan seorang anak buruh tani dari Bantul ini pantas dijadikan inspirasi oleh kita semua. Birrul Qodriyyah merupakan penerima beasiswa bidikmisi pada tahun 2010 dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014 memperoleh IPK 3,74 dengan predikat Cum Laude. Ia juga berhasil mendapat predikat Mahasiswa Berprestasi Paling Inspiratif Tingkat Nasional tahun 2013 hingga mendapat kesempatan berbicara di depan presiden SBY dan ribuan mahasiswa bidikmisi lainya. Selain berprestasi dalam dunia akdemik, dia juga sering mengikuti lomba-lomba karya tulis dan mendapatkan berbagai juara.

Quote: 2. Angga Dwituti Lestari
Angga Dwituti Lestari
Quote:Terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang petani Desa Margoluwih, Seyegan, Sleman, DIY sehingga membuat Angga harus bekerja keras dan hidup penuh kesederhanaan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, beruntung dia mendapatkan program beasiswa bidikmisi pada tahun 2010 sehingga bisa melanjutkan kuliah hingga sarjana dan lulus pada tahun 2014 memperoleh IPK 3,98 dengan predikat Cum Laude dari Jurusan Biologi Universitas Sebelas Maret (Solo). Untuk menambah penghasilan orang tua dia secara mandiri membuka usaha jus dari bahan buah-buahan organik sehingga bisa meringankan beban orang tua dalam membiayai kuliah.

Quote: 3. Darwati
Darwati
Quote:Di tengah hidup yang pas-pasan karena ayahnya hanya bekerja sebagai petani di Grobogan Jawa Tengah, tak membuat harapan Darwati untuk bisa terus melanjutkan pendidikan tinggi terhenti. Sebelum dia memutuskan untuk kuliah, dia sempat bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT) dan akhirnya diizinkan oleh majikanya untuk nyambi kuliah di jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang. Pada tahun 2015 Darwati berhasil menyelesaikan pendidikan sarjanya dan memperoleh IPK 3,68 dengan predikat Cum Laude. Tak ada sesuatu yang tidak mungkin selagi kita masih mau berusaha dan berdoa.

Quote: 4. Parara Wendy Indarjo
Parara Wendy Indarjo
Quote:Mahasiswa angkatan 2011 jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sungguh sangat luar biasa, bagaimana tidak semua mata kuliah yang dia pelajari mendapatkan nilai A dan pada tanggal 3 Juni 2015 lalu dia adalah wisudawan terbaik karena memperoleh IPK 4,00 dengan predikat Cum Laude, Sempurna. Dia merupakan mahasiswa perantauan dari Sampit Kalimantan Tengah yang berjuang di Bogor. Walaupun ayahnya adalah petugas yang membersihkan semak belukar dan menyadap getah karet di hutan yang penghasilanya tidak seberapa namun tak sedikitpun menyurutkan semangat Wendy untuk melanjutkan pendidikanya hingga memperoleh gelar Sarjana dari IPB.

Quote: 5. Devi Triasari
Devi Triasari
Quote:Semangat untuk memperoleh pendidikan yang tinggi juga dirasakan oleh Devi Triasari, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo asal Kabupaten Ngawi yang lulus dan memperoleh IPK 3,99 dengan predikat Cum Laude, nyaris sempurna. Sebelum memutuskan untuk berkuliah, Devi sempat ingin bekerja sebagai buruh migran di Jepang karena gaji yang ditawarkan cukup tinggi untuk seorang anak dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya bekerja sebagai buruh taniyang hanya lulusan SD, bahkan ibunya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mendapatkan ijazah SD. Kedua saudaranyapun hanya memperoleh pendidikan sampai tingkat SD, kemauan untuk terus memperoleh pendidikan tak membuatnya gentar menghadapi kehidupan.

Quote: 6. Najmul Afad
Najmul Afad
Quote:Najmul Afad merupakan lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) periode 1 dengan IPK 3,87 dan memperoleh predikat Cum Laude. Selain memperoleh prestasi akademik yang luar biasa, Najmul Afad juga menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan sangat cepat yakni 3 tahun 4 bulan saja. Mahasiswa jurusan Sosiologi Antropologi Unnes ini adalah anak buruh tani sebagai menggarap sawah dan ibunya menjual beras eceran & bekatul (makanan ayam). Untuk menutupi kekurangan biaya pendidikannya, dia berkeliling berjualan donat dan buku-buku perkuliahan. Baginya selagi ada kemauan untuk terus berjuang, maka selalu ada jalan untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Quote: 7. Abdul Muhammad Rosid
Abdul Muhammad Rosid
Quote:Kisah perjuangan Abdul Muhammad Rosid ini patut dijadikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Mahasiswa jurusan pendidikan matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2007 ini memperoleh IPK 3,98 dengan predikat Cum Laude. Sempat galau pada awal kuliah karena harus membayar sejumlah uang pangkal untuk SPP, akhirnya para guru SMA 1 Ngluwar Kabupaten Magelang berinisiatif untuk mengumpulkan uang untuk membantu Rosid membayar uang pangkal. Sadar sebagai anak yang hidup dalam ekonomi yang tidak menentu, Rosid menjadi pribadi yang sangat sederhana, ia tinggal di masjid dan selalu meminjam diktat/buku kuliah kepada teman karena tak cukup uang untuk membelinya. Namun semangat dan tekad yang bulat membuat impianya meraih pendidikan yang tinggi tidak terhenti.

Quote: 8. Raeni
Raeni
Quote:Ada pemandangan unik ketika wisuda di Unnes pada tanggal 10 Juni 2014, terlihat ada seorang bapak yang mengayuh becak dan ditumpangi oleh mahasiwa yang hendak diwisuda. Ternyata mahasiswa yang menumpang becak tersebut adalah wisudawan terbaik yang berasal dari jurusan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes yang bernama Raeni dan berasal dari Kendal. Sosok lelaki yang mengayuh becak dibelakangnya adalah ayahnya yang bernama Mugiyono, sehari-harinya ayahnya mencari nafkah dengan menarik becak dengan penghasilan yang tidak menentu. Becak yang ditumpangi Raeni dikayuh ayahnya dari Kendal menuju Semarang yang berjarak 25 Km. Raeni juga merupakan penerima beasiswa bidikmisi dan selalu menabung untuk hidup dalam memperoleh gelar sarjana. Raeni lulus dengan prestasi yang sangat memuaskan dan memperoleh IPK 3,96 dengan predikat Cum Laude. Saat ini Raeni melanjutkan pendidikan S2 di Inggris sesuai dengan mimpinya.

Quote: 9. Firna Larasanti
Firna Larasanti
Quote:Terbaru pada wisuda periode II tahun 2016 Unnes pada tanggal 27 Juli 2016 kemarin, ada sosok wanita cerdas dan visioner yang sangat menginspirasi kita semua. Firna Larasanti mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Angkatan 2012 ini lulus memperoleh IPK 3,77 dengan predikat Cum Laude. Ia sering mengikuti lomba karya tulis ilmiah, skripsi yang berjudul "Marketing Politik Pasangan Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti" itu menjadi juara I lomba penulisan tentang otonomi daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah. Walaupun berprestasi namun ternyata Firna adalah anak dari seorang pemulung sampah. Hidup dalam keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah, kadang dia juga membantu mengumpulkan sampah-sampah untuk dijual dan membantu ibunya memilih dan memilah sampah hasil yang dikumpulkan untuk dijual kepada pengumpul sebagai tambahan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dia juga pernah menjadi karyawan toko di pasar, tugasnya menjaga dan melayani orang yang ingin membeli dan pernah juga mengajar di PAUD. Sosok inspirasi ini bertekad untuk merubah nasib dirinya dan keluarganya dengan belajar hingga perguruan tinggi dan berharap ada sesuatu yang berubah di dirinya dan keluarganya.

Quote:Tulisan sederhana yang menggambarkan semangat tiada henti para mahasiswa untuk terus belajar ditengah keterbatasan ekonomi keluarga. Tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka, selagi masih bisa berusaha dan berdoa. Hanya modal nekat dan semangat untuk orang yang berasal dari keluarga kurang mampu dalam memperoleh pendidikan hingga sarjana, percayalah Tuhan akan selalu membukakan pintu-pintu rezekinya dari cara yang tak terduga
Source: http://kask.us/ihrbR
ReveneuHits