Jadilah Mahasiswa Hi-Tech |
tornando UserID: 6065066 |
---|---|
Terima kasih mimin momod Kaskus, kaskuser yang sudah respon Positif terutama Pak Endy Muhardin sudah mengizinkan, sehingga artikel ini HT baiklah saya akan share artikel pengalaman Pak Endy Muhardin ketika membacanya ane sangat terharu karena sewaktu kuliah ane nyesal karena tidak bisa memanfaatkan technology padahal waktu kuliah ane ambil jurusan IT. Berikut isi blog yang ane kutip : saya sudah beberapa tahun ini mengajar di Universitas Pancasila. Total sudah lebih dari 6 kelas yang saya ajar. Kalau satu kelas saja isinya 30 orang, maka setidaknya ada 180 mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan saya. Memperhatikan perilaku ratusan mahasiswa dalam mengikuti kuliah, saya menemui suatu kondisi yang ironis. Quote:Dari sekian banyak mahasiswa, tidak ada satupun yang mengikuti perkuliahan sesuai dengan kondisi jaman sekarang. Semuanya, tanpa terkecuali, masih kuliah seperti halnya saya kuliah di tahun 1997 dulu. Ya benar, selama 17 tahun tidak ada perubahan metodologi sama sekali. Padahal ini mahasiswa jurusan IT, yang sepatutnya menjadi yang terdepan dalam hal memahami dan memanfaatkan teknologi terkini. Mereka masih saja:
Ada beberapa poin yang seharusnya dilakukan mahasiswa jaman sekarang:
Mari kita bahas.. 1. Jangan Mencatat Urusan catat-mencatat ini kita bagi dua:
Spoiler for 1. Saat Kuliah Teori: Spoiler for Saat Pratikum: 2. Tinggal di Awan Quote:Ok pak. Saya sudah mencatat di luar sesi kuliah menggunakan word processor, tidak lagi pakai buku dan pulpen. Berarti saya kemana-mana harus bawa flashdisk dong? Tidak perlu. Kan sekarang trend-nya tinggal di awan Jaman sekarang, orang berlomba-lomba menyediakan cloud services. Ada 4*shared, Dropbox, Youtube, Github, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Kita harus manfaatkan layanan gratis ini semaksimal mungkin. Kasihan yang bikin, udah susah-susah bikinnya, kita tinggal pake aja gak mau Ada beberapa layanan yang saya gunakan, yaitu:
Nah, kalau kamu mahasiswa saya, wajib punya. Saya cuma terima pengumpulan tugas via Github. Udah gak jaman mahasiswa ngejunk di inbox saya mengirim file *.rar atau *.zip. Tanpa akun Github, nilai tugas kamu nol. Kalau bukan mahasiswa saya ya terserah saja. Satu hal yang perlu diingat. Github itu adalah portfolio kamu sebagai programmer. Modal utama programmer dalam mencari kerja. Di situ kamu menunjukkan apa yang bisa dan pernah kamu buat. Rekruter jaman sekarang juga sudah canggih. Memanggil orang interview itu buang waktu, tenaga, dan biaya. Akan jauh lebih cepat mudah dan murah untuk langsung saja melihat isi repo Github. Dalam 5 menit udah ketahuan kandidat tersebut bisa apa saja dan sejauh mana kompetensinya. Setelah tinggal di awan, jangan introvert. Mari kita bersosialisasi. 3. Kolaborasi di Socmed Jaman dulu, orang diskusi di milis. Jaman sekarang milis sudah mulai sepi. Pindah ke Facebook. Ada beberapa forum Facebook yang saya ikuti, diantaranya: Quote:Facebook diblokir di kampus? Masih ada grup BBM atau Whatsapp. Pakailah buat diskusi masalah pemrograman, jangan buat gosip artis atau politikus aja 4. Belajar dari Internet Bapak menteri kita pernah bertanya: Quote:Memangnya kalau internet kenceng, mau dipake apa?? Setelah membaca artikel ini sampai di sini, kamu sekarang bisa menjawab dengan yakin. Buat belajar pak !! Saya akan donlod semua video tutorial di Youtube. Saya copy ke smartphone saya. Tiap ada waktu luang, misalnya ngantri di ATM, selama kegencet di commutter line, kena macet di angkot, saya akan tonton tutorial tersebut. Insya Allah saya bisa cepet pinter pak, biar bisa gantiin Bapak ngeberesin internet Indonesia Banyak sekali materi pelajaran di internet. Mau belajar NodeJS dan SailsJS ada. Mau belajar Spring Framework ada. Mau belajar fotografi ada. 5. Modal Quote:Wah, dengan segala macam teknologi di atas, pasti modalnya mahal ya Pak? Saya mahasiswa cekak, bokek, pas-pasan. Tidak juga. Ini cuma masalah prioritas dan kesungguhan aja. Coba kita hitung-hitungan. Pertama, kita beli smartphone dulu. Untuk gampangnya, saya buka aja toko online yg jualan henpon kayk bhi****, laz*** dll trus cari harga handpone android yg paling murah. Lihat kan, dengan 800 ribu rupiah saja sudah dapat prosesor 1Ghz Dual Core, RAM 512MB, Internal Storage 4GB. Sebagai gambaran, waktu saya kuliah tahun 1997 dulu, komputer saya spec-nya 233Mhz single core, RAM 32MB, Harddisk 128MB. Smartphone? Stupidphone aja belum ada. Quote:Wah, saya gak punya uang 800 ribu buat beli smartphone. Gampang, saya ada dua solusi. Solusi pertama butuh otak, solusi kedua gak perlu otak. Tinggal pilih. Kalau mau pakai otak, cukup bikin selebaran les privat matematika. Bisa disebar di Facebook, Twitter, atau diprint fotokopi dan sebar di SD/SMP/SMU. Atau kalau malas bikin selebaran dan sebar-sebar, bikin lamaran kerja aja selembar ke bimbingan belajar. Quote:Hmm, solusi pakai otak terlalu berat buat saya. Coba yang satu lagi pak. Awas, hati-hati otaknya nanti ngambek karena gak pernah dipake Spoiler for Solusi tanpa otak: Quote:KESIMPULAN Jaman sekarang semua sudah serba mudah. Mau belajar apa saja gak perlu tunggu guru/dosen. 5 tahun ke depan, harusnya murid/mahasiswa saya bisa 5 kali lebih hebat dari saya. Masa kalah sama generasi pager yang komputernya jauh lebih lemot daripada handphone jaman sekarang? Tinggal kita saja pintar-pintar mengatur prioritas. Mana yang lebih penting, jago coding atau up to date dengan kelakuan Farhat/Jupe/Justin/whatever yang terbaru? Quote:Sumber |
Kiat Menjadi Mahasiswa Hi-Tech Berdasarkan Pengalaman Endy Muhardin |
Source: http://www.kaskus.co.id/thread/531d42e320cb17a75a8b45e3/jadilah-mahasiswa-hi-tech | Category: My Story |
Home
»
Kiat Menjadi Mahasiswa Hi-Tech Berdasarkan Pengalaman Endy Muhardin