Rasanya Kebiri KimiawiSeperti Apa Rasanya Dikebiri? Ini Pengakuan Pria Hiperseks
seamono-7619663
Welcome
Selamat pagi, siang dan malam para kaskuser semua ane mau berbagi info nih tentang gimana rasanya dikebiri. Sebelumnya maaf klo Emoticon atau Emoticon jangan di Emoticon ya bantu Emoticon aja Emoticon yuk langsung cekidot.

Quote:Pendahuluan
Semakin banyaknya kasus kejahatan seksual terhadap wanita mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Untuk membuat pelaku kejahatan jera, pemerintah berencana memberikan hukuman kebiri kepada pelaku kekerasan seksual. Terus gimana sih rasanya dikebiri? Yu kita simak.

Quote: Pembahasan Quote:Seperti Apa Rasanya Dikebiri Ini Pengakuan Pria Hiperseks
Kebiri
Jakarta, Seorang pria di Massachusetts mengalami kecanduan seks. Dengan sukarela ia minta dikebiri karena kebiasaannya mengencani pekerja seks telah mengancam keharmonisan rumah tangga yang telah dibinanya selama 45 tahun.

Sebelum dikebiri, pria 62 tahun yang tidak disebutkan namanya ini mengaku tidak pernah bisa berhenti memikirkan seks. Lebih dari 30 kali dalam sehari, keinginan untuk berhubungan intim dengan pekerja seks terlintas begitu saja di pikirannya.

Seorang seksolog mewujudkan keinginannya untuk menjalani kebiri secara kimiawi. Suntikan pertama anti androgen untuk menekan hormon testosteron diberikan di pantatnya 1,5 tahun yang lalu. Dalam 2 kali suntikan, ia mulai merasakan gairah seksnya berkurang.

"Saya sudah tidak mengalami ereksi selama lebih dari setahun," katanya dalam sebuah wawancara dengan NYmag, seperti dikutip pada Jumat (3/6/2016).

Apakah pria ini masih punya ketertarikan secara seksual setelah dikebiri? Menurut pengakuannya, ketertarikan itu bagaimanapun tetap ada. Yang berubah adalah, obsesi atau keinginan menggebu untuk menyalurkan gairah seksualnya tidak pernah lagi ia rasakan. Kadar testosteron yang lebih rendah menekan pikiran-pikiran tentang seks pada level minimal.

Namun keputusan untuk menjalani kastrasi atau kebiri bukan tanpa risiko. Dalam jangka panjang, kadar testosteron yang rendah akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis. Untuk membantu mengurangi risiko tersebut, pria ini harus mengonsumsi kalsium dan obat anti-pengeroposan-tulang.

Sebelum dikebiri, pria ini terlebih dahulu menjalani terapi wicara selama 6 bulan dan berbagai teknik terapi kognitif perilaku. Karena tidak ada satupun yang berhasil membuatnya lepas dari kecanduan seks, pria ini akhirnya dengan sukarela minta dikebiri dengan pemberian injeksi leuprolide acetate.

Kebiri secara sukarela dengan tujuan menekan libido atau gairah seks sangat mungkin dilakukan. Libido pada pria dikendalikan oleh hormon testosteron, dan untuk menurunkannya maka hormon yang diproduksi oleh testis tersebut harus ditekan. Selain dengan kebiri secara fisik (yakni pengangkatan testis), bisa juga dengan obat-obat golongan anti androgen.

Kebiri
Meski dampaknya bisa menekan libido, berkurangnya kadar testosteron juga memiliki efek samping. Selain memicu pengeroposan tulang dan penyusutan massa otot, kadar testosteron yang rendah dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik (seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas) serta kematian dini akibat gangguan jantung dan pembuluh darah.

Seksolog dari Universitas Hang Tuah Surabaya, dr Johannes Soedjono, MKes, SpAnd menegaskan bahwa kebiri bukan solusi efektif untuk gangguan fungsi seksual. Dibandingkan dengan peluang keberhasilannya, risiko yang akan dihadapi pasien dinilainya jauh lebih besar.

"Memang tidak ada yang mati karena dikebiri, tapi dalam 2 tahun bisa meninggal karena stroke atau serangan jantung," kata dr Johannes kepada detikHealth, saat ditemui baru-baru ini di Jakarta.

Sejarah mencatat, ilmuwan pemecah sandi Enigma di era Perang Dunia II, Alan Turing meninggal tahun 1954 saat menjalani kebiri kimia. Walau banyak perdebatan seputar kematiannya, efek samping pemberian diethylstilbestrol (DES) sebagai castration agent diyakini turut mendorong sang ilmuwan untuk bunuh diri. Turing dikebiri karena perilaku homoseksualnya, yang pada masa itu dianggap sebagai tindakan kriminal.

Kebiri
Untuk gangguan hiperseks, terapi psikologis berupa konseling dianggap lebih tepat dibandingkan kebiri. Menurut dr Johannes, pada gangguan perilaku seksual semacam itu seringkali faktor kejiwaan lebih besar pengaruhnya dibandingkan faktor hormonal.

Sementara itu, kebiri pada pelaku kejahatan seksual juga diragukan efek terapinya. Tanpa didasari niat dari pasien seperti halnya pada terapi hiperseks yang dilakukan secara sukarela, maka tidak ada jaminan kebiri-paksa akan bisa menekan libido para pelaku kejahatan seks.

"Libido itu multifaktor. Tidak cuma hormon yang berpengaruh, tapi juga faktor lain termasuk pengalaman seksual dan kondisi kejiwaannya," kata dr Heru Oentoeng, SpAnd, seksolog dari RS Siloam Kebon Jeruk.

Beberapa pelaku kejahatan seks juga memiliki penyimpangan yang dikategorikan sebagai paraphilia, termasuk di dalamnya pedofilia jika objek ketertarikannya adalah anak di bawah umur. Orang-orang tersebut melakukan kekerasan bukan semata-mata karena dorongan seksualnya berlebih, melainkan juga terkait dengan penyimpangan seks yang dimilikinya. Pada perilaku menyimpang seperti ini, solusinya tentu tidak cukup hanya disuntik hormon.

Quote: Yang Terjadi jika Seseorang Dihukum Kebiri
JAKARTA, KOMPAS.com — Semakin banyaknya kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Untuk membuat pelaku kejahatan jera, pemerintah berencana memberikan hukuman kebiri kepada pelaku kekerasan seksual. Lantas apa yang terjadi jika seorang pria dikebiri?

Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Wimpie Pangkahila mengungkapkan, kebiri berdampak pada hilangnya nafsu secara seksual atau libido. Tak hanya itu, dampaknya pun meluas pada kesehatan fisik.

"Dampak yang lain, otot berkurang, lemak meningkat. Jadi, gairah hidup berkurang, semangat hidup berkurang," kata Wimpie saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/10/2015).

Dalam dunia kedokteran, kebiri dikenal dengan kastrasi. Pada era modern, kebiri tak lagi dilakukan dengan membuang testis, tetapi secara kimia. Prosesnya bisa melalui pemberian pil ataupun suntikan hormon antiandrogen. "Hormon antiandrogen itu adalah anti-hormon laki-laki dalam tanda kutip," ujar Wimpie.

Pemberian obat antiandrogen itu akan membuat pria kekurangan hormon testosteron sehingga tak ada lagi memiliki dorongan seksual. Obat antiandrogen akan memberikan efek yang sama dengan kebiri fisik. Selain itu, obat antiandrogen juga menyebabkan pengeroposan tulang dalam jangka panjang.

Wimpie juga mengatakan bahwa pemberian obat antiandrogen tidak akan memunculkan efek bahwa seorang pria akan menjadi feminin. Sebelumnya, rencana hukuman kebiri diusulkan mengingat maraknya kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan draf peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk merealisasikan aturan itu. Menurut Prasetyo, kebiri menjadi hukuman tambahan selain hukuman penjara untuk memberikan efek jera.

Quote:Penutup
Nah itu tadi sekilas gambaran gimana rasanya dikebiri, ada yang mau coba? Emoticon . Segitu dulu info yang bisa ane share mudah-mudahan dengan adanya hukuman kebiri bisa mengurangi populasi binatang yang berwujud manusia dinegeri kita tercinta, klo ada salah-salah kata atau kekurangan yang lainnya maafin TS ya, makasih yang udah mampir Emoticon

Quote: Sumber
1 | 2
Source: http://kask.us/ifV5w
ReveneuHits