Belajar Situational Awareness ala Jason Bourne yuk ! aloha1234-1223725 |
---|
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Juragan/Sista kaskus yang sedang bekerja atau sedang "mencari" kerjaan.
As Always Klarifikasi (supaya tidak salah paham) beberapa hal :
Quote:Klarifikasi
1.Jika ada kesalahan dalam format dan teknikal lainnya mohon dima'lumi, atau kalau bisa diberikan saran,kritik,uneg-uneg atau apapun dengan cara yang acceptable(membangun bukan Trolling ) , InsyaAllah TS menerima dengan lapang dada, dan tidak mewek
2. Ane bukan nabi, rasul, atau titisan tuhan lainnya, jadi thread ane ini mungkin masih ada salah dan mungkin juga masih jauh dari sempurna.
3. Sumber diterjemahkan dari Art Of Manlines ditambah pemahaman TS.
4. Klarifikasi bisa berubah, bertambah, atau berkurang tergantung situasi, kondisi, dan intuisi TS
5. Kemungkinan update akan menyusul atau mungkin juga tidak, eniwei just enjoy
6. Jika ingin mengutip/men-share/atau memasukan ke dalam artikel mohon sertakan link asli, dan penulis aslinya atau penerjemah (yaitu TS sendiri ) semata-mata untuk formalitas apabila nanti ada hal-hal yang ingin didiskusikan dengan TS kedepannya disamping termasuk juga dalam etika
Quote:Intro
Inget Film Jason Bourne ? Dimana pas dia duduk di kafe.....daripada ane menjelaskan panjang lebar dan ente bingung , mending simak video dibawah
Lihat bagaimana si Jason bisa ngejelasin dan memperhatikan begitu detail lingkungannya, yang jadi pertanyaan apakah kemampuan ini hanya dimiliki oleh manusia super ? Enga juga kok bahkan orang biasa-biasa dan cupu kek ane pun bisa ga percaya? Simak di mari terlebih dulu
Quote:TKP
Sebelumnya, apa sih Situational Awareness itu? kalau kata mbah translate.google.com + nalar Toefl gw, situasional= situasi dan aware adalah sadar, yang kalau dikocok dan diblender jadi satu, kasarannya adalah "Cukup paham secara simpel, apa yang terjadi di sekitar ente"
Gampang? kedengerennya sih emang gampang, but in reality butuh banyak latihan.
Biasanya dipelajari siapa aja sih ? Nah pertanyaan ini terlihat keren dari jawabannya (terlihat bukan berarti sesungguhnya demikian) Biasanya oleh kaum-kaum militer, penegak hukum, dan yep Intel-intel pemerintah tapi ini juga berguna kok buat sipil biasa kek agan
Gunanya buat apa sih ? Penting ga? Pertanyaan ini perlu gw jawab ga sih ?
Ya penting lah, kalau ga penting ngapain gw terjemahin dan bikin trit panjang-panjang kek gini , haha intinya kegunaan kemampuan ini adalah untuk Personal Defense dan Keamanan dari Bahaya-bahaya seperti pencopetan, penjambretan, pemerkosaan, dan tindak kejahatan lainnya, apalagi buat sista yang rawan jadi korban pemerkosaan, sampe sini ga perlu nanya penting atau engak lagi kan?
Sebenarnya ini masih di Intro sih. Klik dibawah untuk Real TKP
Quote:How to Develop Situational Awareness
Prinsipnya adalah selalu “checking your six” and “keeping your back to the wall.” buat yang bahasa Inggrisnya pas-pasan maksudnya adalah Selalu perhatikan belakangmu, dan pastikan belakangmu aman (dari segala ancaman).[Ini maksudnya apa sih? belakang? belakang gw kenapa ? ditusbol atau gimana? ,Silahkan lanjutkan membaca )
Walaupun sebenarnya prinsip ini ga sepenuhnya salah tapi tetap aja ente pasti gagal paham,, apa sih yang sebenarnya harus gw lakuin biar belakang gw aman ? gimana gw tahu bahwa gw memperhatikan hal yang bener? perilaku-perilaku gimana sih yang mengancam gw?
Quote:Penggunaan OODA Loop
Bingung kan pertanyaan sebelumnya? sebelum lanjut, mari simak sebentar ke OODA Loop, apa sih itu?
OODA Loop adalah sistem pembelajaran dan proses pembuatan keputusan yang diterapkan oleh John Boyd, strategist militer dan Pilot Air Force, sistem ini punya 4 tahap yaitu Observe (Perhatikan), Orient (Menyesuaikan), Decide (Memutuskan), Act (Jalankan), penggunaan sistem ini sudah meluas, tidak hanya untuk militer, bahkan dalam perlombaan, konfrontasi terhadap penjahat, maupun strategi politik partai dan figurnya, individu yang mampu melakukan sistem ini secara berulang dan cepat dialah yang menang.
Secara gamblang, tahap Observe yang disebut sebagai Situational Awareness, dan di Orient lah menjawab pertanyaan kita sebelumnya apa yang seharusnya kita perhatikan, dan dari apa yang kita perhatikan, kita susun pengamatan kita jadi satu, lalu setelah dapat infonya, kita bisa jalanin apa yang harus kita lakuin setelah kita dapet info dari pengamatan kita. Jadi begini rumusnya gan
Quote:Observe + Orient = Situational Awareness
Tapi...tapi gan.... gimana caranya biar kita bisa lebih jago sih dalam memperhatikan sih? (Maksud gw bukan memperhatikan "si dia" ya )
Tapi...tapi... bagaimana caranya agar kita mampu menyesuaikan mana yang perlu diperhatikan dan memahami sesuai konteksnya?Simak lagi dibawah
Quote:Observe: Stay in Condition Yellow
Dalam buku nya Jeff Cooper, seorang ekspertisi pertarungan senjata (Principal of Personal Defense) menerapkan sistem warna kode skenario pertempuran, tiap warna menggambarkan situasi dan fokus agan :
Untuk mengoptimalkan observasi, Jeff menyarankan agar kita selalu berada pada situasi kuning,
Walaupun tidak ada ancaman nyata, tetapi tegakkan kepala agan dan perhatikan semua keadaan dengan semua panca indera, kebanyakan orang hanya mengandalkan berupa penglihatan saja, namun agan juga bisa memperhatikan dari suara/bunyi yang ada atau bahkan bau.(karena barangkali sebelah agan ada yang mengeluarkan bau-bau tidak sedap yang berasal dari bagian bawah yang menusuk hidung)
Walaupun kamu masuk dalam kondisi kuning ini dan kewasapadaanmu meningkat, penting juga buat agan untuk tetap santai. Dengan bersikap santai kamu tidak akan mencolok dan jadi bahan perhatian, kalau dari awal saja kamu udah kek orang pengen kebelet, celingak-celinguk, tegang, orang juga akan mikir, ini orang ngapain ? cepirit pak?
Alasan lain kenapa ente harus santai, ente bisa memperhatikan secara luas fokus ente gan, penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi stress, perhatian kita akan menyempit, dan menyebabkan otak kita hanya mampu memproses sedikit informasi yang ada.
Spoiler for Kadangkala situational awareness digunakan tidak hanya menghadapi ancaman dari manusia:
Ini beberapa tips untuk tetap dalam kondisi kuning :
1. Posisikan dirimu di tempat yang optimal untuk mengobservasi, dengan kata lain cari tempat dimana agan bisa melihat semua informasi secara luas, misalkan ketika naik transjakarta, agan bisa duduk di belakang, di tempat yang agak tinggi, sehingga agan selain bisa menjaga "belakang" agan, agan juga bisa mengambil informasi sebanyak-banyaknya, namun terkadang kita diposisikan dalam hal yang belum tentu ideal seperti diatas, misalkan busway dalam kondisi penuh atau sesak, kalau sudah seperti ini tetap usahakan cari posisi dimana agan bisa membuat bagian "belakang" agan aman, dan agan bisa mengambil informasi, tanpa menarik perhatian.
2. Latih konsentrasi dengan bermain A-Game, yaitu dimana agan berkonsentrasi misalkan dalam busway, itu yang sebelah cowo atau cewe, kok dandannya terlihat perempuan, namun jalannya tegap, itu sebelah anak kampus atau bukan, bawa buku kuliah, kok cara bicaranya ngawur, dst, dst.
3. Master memorization, di bagian yang menyenangkan ini, agan berusaha untuk mengingat hal-hal kecil yang penting, seperti video diatas Bourne tahu semua plat nomor mobil yang ada di luar. Ini bisa dilatih dengan game-game memori yang bisa agan donlod lewat play store (ups ini bukan iklan, sekali lagi ini bukan iklan ! )
Quote:Orient: Baselines, Goals, and Action Plans
Observatif tidak cukup untuk mempelajari Situational Awareness(yang nanti disingkat SA) ini. Kamu harus tahu apa yang kamu cari, dan kemudian setelah tahu informasi yang kamu harus cari, kamu masukan itu kedalam konteks yang memiliki makna dan bisa kamu jalankan.
Ada 3 tahap dari orient ini :
1. Kenali garis dasar hal normal dan anormal dalam lingkungan yang sedang agan tempati
Establish a Baseline Wherever You Go
Di tiap-tiap lingkungan selalu ada yang disebut sebagai normal dan hal ini berbeda bagi tiap orang, tiap daerah, dan tiap lingkungan. Contohnya ketika agan berada di transjakarta (lagi-lagi bus ini ) normalnya orang yang duduk adalah kaum ibu-ibu hamil, penyandang disabilitas, orang tua, dan anak-anak, di perpustakaan normalnya orang-orang akan membaca buku dalam keadaan tenang, atau sambil mengetik tugas.
Dari situasi-situasi diatas kita membuat istilah yang disebut "garis dasar" dalam bahasa Inggrisnya disebut baseline, dengan baseline ini kita bisa menemukan anomali yang terjadi, menurut Patrick Van Horne, ekspertesi situational awarenses, instruktur dari Marine Combat Profiling system, dan pembuat buku Left of Bang, anomali adalah "Hal yang seharusnya tidak boleh terjadi dan kemudian terjadi"
Lalu gimana cara bikin garis dasar tersebut? Menurut Van horne, tanyakan saja pada diri ente sendiri :
- Baseline question : "Apa yang terjadi disini ?" "Lagi ada mood apa disini?" “Apa aktifitas normal yang ada disini?” “Gimana sih kebanyakan orang bertingkah laku disini?”
-Anomaly question : “Apa yang membuat orang jadi menarik perhatian?”
2. Perilaku yang perlu diperhatikan
Behavioral Clusters to Look For
Dalam Left of Bang, Van Horne menjelaskan 6 perilaku dari manusia yang mampu di tentukan dan digunakan oleh Profiler dari tentara apakah seorang disebut sebagai kawan atau lawan. Menurut interview dengan Van Horne, dia menjelaskan bahwa area perilaku ini di ketahui secara gamblang dari gerak bahasa tubuh. Diantaranya adalah:
- Perilaku Dominansi vs Submisif. Secara umum orang mencoba ingin berteman dengan sesamanya, jadi secara umum pula orang rata-rata lebih submisif, atau lebih bisa bekerja sama. Van Horne menulis perilaku dominant “adalah ekspresi dari respon system perlawan tubuh” dan sering muncul dalam perilaku “gesture dan postur orang tersebut menjadi lebih besar untuk mengintimidasi individu lainnya agar terlihat kecil.” Besar vs Kecil disini tidak hanya masuk dalam kategori fisik, namun juga dalam kedudukan.
Nah disini, bisa kita lihat gan, karena kebanyakan orang maunya untuk ingin berteman, maka perilaku dominant sering disebut sebagai anomaly, dan orang tersebut biasanya cenderung caper (jadi bahan atensi). Tapi belum tentu juga, semua orang yang perilakunya autoritatif, suka nyuruh-nyuruh, dan berlebihan, disebut juga sebagai ancaman, hal ini terlihat wajar apabila seorang pimpinan menyuruh karyawannya (contohnya paling gampang Pak Ahok marah-marahin pegawainya karena ga becus), tapi ketika melihat perilaku dominan ekstrim yang dilakukan oleh pembeli terhadap pekerja itu bukanlah sesuatu yang biasa, tetapi perlu diperhatikan, apa yang terjadi
- Perilaku Nyaman vs Tidak nyaman. Kebanyakan orang biasanya terlihat nyaman di hampir segala situasi. Nah coba bayangkan (lagi) ketika di transjakarta, orang-orang biasanya main hape, atau mandang ke luar bus atau mungkin baca buku. Kalau seseorang terliha ga nyaman, berarti disitu ada anomaly yang perlu agan perhatikan, tetapi lagi-lagi ini bukanlah tanda bahwa orang itu adalah ancaman. Bisa jadi dia lagi cepirit kebelet ke kamar mandi, atau buru-buru takut jemurannya kehujanan. Tetapi,sekali lagi ini adalah hal yang perlu agan perhatikan.
Van Horne menyatakan, bahwa perilaku orang ga nyaman biasanya orang tersebut celingak-celinguk, liat di sekitarnya. Orang yang nyaman, secara umum ga akan melakukan hal ini karena bagi mereka ga ada ancaman. Jadi kalau ente ngelihat orang berdiri celingak-celinguk, sering liat kebelakang padahal menurut kita tidak ada hal yang mengancam, maka orang ini patut mendapatkan perhatian kita, tetapi sekali lagi bukan berarti bahwa hal ini adalah ancaman bagi agan, tetapi patut dicurigai.
Sebaliknya, justru ketika orang terlihat nyaman ketika orang lain tidak nyaman ini juga bisa disebut anomaly, misalkan di bis ada yg kentut, bau, nyebar, orang-orang pasti pada gelisah, nah dari sini agan bisa mengobservasi mana pelakunya, karena kalau pelakunya cenderung nyaman ketika orang lain tidak merasa nyaman atas kentut.
- Perilaku tertarik vs tidak tertarik. Kebanyakan orang tidak terlalu memberikan perhatian pada lingkungan mereka. Karena mungkin lagi mikirin nanti gw mau makan apa, pacar gw kenapa sih? Baper mulu, dan lain-lain, pokoknya biasanya asik sendiri. Jadi kalau ada individu yang tertarik pada seseorang atau benda yang kebanyakan orang ga terlalu mikirin maka anomaly ini bisa digunakan untuk observasi.
3. Indikator ancaman lainnya
Other Behavioral Threat Indicators
Selain 3 diatas, Profiler Militer juga melihat beberapa perilaku yang bisa diterapkan pada keadaan sipil antara lain :
- Shifty Hands. Militer dan para penegak hukum secara umum mengecek tangan dari lawan yang mau mereka hadapi. Ada dua alasan:
1. Mengecek apakah orang tersebut megang senjata atau bersiap menyerang.
2. Tangan merupakan kaitan terhadap niat jahat tersembunyi. Orang yang memiliki niat ini selalu menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin orang lain ketahui, seperti senjata, pisau, atau benda yang dimalingi, “biasanya selalu menyentuh bagian dari badan dimana barang-barang itu disimpan, hal ini biasa dilakukan bagi orang-orang tersebut untuk memastikan bahwa aman dari perhatian orang lain.
-“Acting Natural” Sulit untuk bersikap “biasa” ketika kamu melakukan yang seharusnya enga kamu lakukan, contoh ketika kamu lagi ujian, kamu bersikap biasa, seolah-olah lagi ngerjain serius, padahal dibawah nya ada contekan atau “bantuan” lainnya , nah inilah kenapa agan-agan yang sering nyontek selalu ketahuan, ente terlalu membuat kesan bahwa ente bersikap natural serius ngerjain padahal engga
Quote:Penutup
Aduh gan kepanjangan, ga ngerti ! Bisa minta intisarinya aja ga?
Namanya juga ilmu ya panjang dan ga simpel lah , mau gampang? Noh baca aja referensinya, lebih mabok dari yang ente kira
Yaudah nih, karena ane kasihan otak ente ngebul intinya adalah :
Spoiler for Situational Awareness as a Preventive Tactic:
Quote:
TS mendukung dalam pembuatan Thread Bermutu diantaranya memiliki satu dan/atau kesemua dari kriteria Menurut Harold D. Laswell :
Informasi (to inform)
Mendidik (to educate)
Menghibur (to entertain)
Sumur
Informasi (to inform)
Mendidik (to educate)
Menghibur (to entertain)
Sumur
Quote:KASKUS is providing freedom of speech.
Source: http://kask.us/iftXQ |
---|