Kelakukan Brengsek Senior SMA 3 Jakarta ke Juniornya Bikin Geleng Kepala12-02-2015 09:50 |
davinof UserID: 3374133 |
---|---|
Quote:
Miris, mungkin kata ini tepat sekali menggambarkan kondisi anak-anak didik di Indonesia. Bila tak tawuran, membolos, dan narkoba, mereka juga menerapkan senioritas yang berlebihan ke bawahannya. Berlagak seperti bos pada majikannya, para senior seenaknya memerintah adik kelasnya. Bila tak nurut, siap-siap kekerasan fisik menanti mereka. Baru-baru ini kembali terungkap di SMA 3 Jakarta. Enam siswa/wi mengeroyok seseorang bernama Erick hingga mengalami luka-luka. Pengakuan pihak pelaku, pengeroyokan ini karena Erick melecehkan salah satu dari murid perempuan di sekolah itu. Lain dengan Erick, dia tak ngerti kenapa tiba-tiba dipukuli. Kejadian ini membuat pihak sekolah memutuskan menskors keenam siswa itu. Tapi para wali murid protes dan melihat adanya diskriminasi pada putra putri mereka. Retno, kepala sekolah di SMA yang terletak di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan itu, lantas dipolisikan wali murid sebagai bentuk protes. Mendengar hal itu, Retno menggelar jumpa pers dan menyatakan siap bertanggung jawab atas keputusannya menskros enam siswa/wi. "Kami siap mempertanggungjawabkan keputusan sekolah karena semata-mata untuk menegakkan aturan untuk pembinaan," kata Retno kemarin. Tak sekadar menjawab tantangan wali murid itu, Retno juga tak segan membuka aib sekolahnya sendiri. Bukan tanpa alasan, menurutnya senioritas di sekolah itu memang tak bisa ditolerir lagi. Berikut bentuk senioritas pada junior di SMA 3 yang cukup mengagetkan: Quote:1. Kegiatan atas nama sekolah, isinya kekerasan pada junior Merdeka.com - Retno Listyarti, hanya bisa mengelus dada melihat buruknya pembinaan di sekolah yang dia pimpin. Apalagi soal senioritas di sekolah itu. Menurut Retno, banyak kegiatan yang mengatasnamakan ekskul sekolah tapi justru berisi kekerasan. Banyak pula siswa yang menjadi korban dalam eksul yang dinamakan MAPRAS itu. "Sekolah mendapatkan laporan dari warga tentang kegiatan MAPRAS yang diadakan kelas X 'dikerjai' seniornya," kata Retno. Biasanya, para siswa 'dikerjai' seniornya di sebuah tanah kosong yang tak jauh dari sekolah. Warga sekitar yang rumahnya dua lantai bahkan pernah merekam aksi para senior ke juniornya itu. Quote:2. Senior ke adik kelas, yang siswi ditampar, yang siswa ditendang dan cekik Merdeka.com - Dikatakan Retno, banyak juga kegiatan yang tak jelas tapi dana yang dihabiskan begitu fantastis. Seperti kegiatan Anntik. "Karena itu saya minta Inspektorat untuk memeriksa SMA 3 bila tidak ada penanggung jawaban. Karena acara Anntik ini meliputi kegiatan se-DKI dengan biaya yang sangat luar biasa. Eskul saja harus bayar 560rb/bulan, padahal ini tidak dipungut biaya," ungkap Retno. Sebagai kepala sekolah, dia tak mau setiap angkatan junior yang masuk diperlakukan demikian. Apa yang menjadi kebiasaan buruk selama ini, tambahnya, tak perlu dipelihara. "Kekerasan di kalangan para siswi dapat berbentuk tamparan. Sedangkan siswa ada yang ditendang dan dicekik. Bahkan lokasi tertentu di sekolah yang kuasai siswa/wi kelas XII, di mana selain kelas XI tidak boleh melewati atau datang ke lokasi itu," tambahnya. Quote:3. Senior minta dibelikan lipstik mahal ke junior Merdeka.com - Selain melakukan kekerasan fisik, para senior juga memalak junior-junior mereka, apalagi yang baru masuk. "Kekerasan financial makin mengerikan terlihat dari jumlah besarannya," kata Kepala Sekolah SMA 3, Retno Listyarti, dalam jumpa pers di sekolahnya, Rabu (11/2). Dikatakannya, biasanya kekerasan financial itu muncul bila para junior menolak dimintai uang. Bahkan dirinya pernah menerima laporan dari orangtua murid, anaknya pernah dimintai uang selama enam bulan yang bila ditotal nilainya mencapai Rp 5 juta. "Kekerasan financial ada yang sifatnya ringan sampai yang berat. Mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 100.000/siswa/kejadian. Bahkan siswa yang menolak dicekik," tambahnya. Satu contoh pemalakan nyeleneh yang dilakukan senior pada juniornya, meminta dibelikan lipstik. "Kakak senior kelas XII SMS adik juniornya kelas X minta dibelikan lipstick dengan ketentuan warna dan merek. Harga lipstick pun cukup mahal," jelasnya. Quote:4. Junior juga diminta belikan bakso dan sediakan setoran untuk senior Merdeka.com - Sudah seperti bos mafia saja kelakuan para senior SMA 3. Apa yang mereka lakukan membuat para junior tak berdaya. Kepala Sekolah SMA 3, Retno Listyarti, membeberkan berbagai bentuk kekerasan finansial yang dilakukan siswa-siswi senior ke juniornya. Data ini dia dapat dari sejumlah laporan yang diterima. "Ada yang meminta dibelikan bakso saat istirahat dengan ketentuan sambelnya 2 sendok, jangan pake bawang dan mecin," bebernya. Selain diminta membeli bakso, junior juga diminta membelikan minuman ringan. Biasanya para senior ini berkumpul di satu mobil, kemudian mendadak berhenti dan memalak minuman ringan ke juniornya. "Minuman itu harus diberi ke seisi mobil," tambahnya. Selain itu, junior juga diminta mencari dana dan akan didenda bila terlambat menyetorkan dana untuk kegiatan tahunan sekolah itu. Bahkan, pada juniornya juga diminta wajib menyediakan setoran ke kelas mereka untuk para senior. "Caranya siswa kelas X harus jual kue dan ngamen demi setoran kelas tersebut dan itu kan bisa pulang ke rumah hingga malam, selama berminggu-minggu," ucap Retno geram. Tak cuma itu, saat jajan di koperasi, para junior yang kebetulan ketemu seniornya wajib membayar yang mereka beli. Quote:5. Sudah tradisi, mata rantai kekerasan di SMA 3 harus diputus Merdeka.com - Retno memutuskan kondisi seperti ini harus disudahi. Tak boleh lagi ada kekerasan dan ajang pemalakan bagi siswi junior terus dipelihara. "Kekerasan fisik ini diduga sudah berlangsung selama bertahun-tahun lamanya," jelasnya. Buatnya, keadaan ini sekolah seperti tempat menakutkan bagi siswa baru yang ingin masuk. "Kita ingin memutus rantai kekerasan karena kami ingin tegas terhadap kekerasan. Kami mencoba untuk membenahi diri, seberapa kuat aturan sekolah dan mengikuti aturan pemerintah," kata Retno. Quote:Source of Thread Kejadian serupa sebeneranya bukan hanya terjadi di SMA 3 Jakarta saja, di beberapa daerah lainnya di Indonesia juga nyaris memiliki cerita yang sama. Sekolah sebagai salah satu basis pendidikan seharusnya menjadi suri tauladan yang memberi manfaat bagi sesama agar tumbuh menjadi manusia yang sehat akal dan jernih hatinya........ Spoiler for Open:
Kencing belum lurus aja sudah petangtang petengteng bak koboy Texas. Sekolah bukan sarang preman kacangan berseragam.....Kalo mau jadi jagoan, ayo turun ke jalan dan masuki kehidupan liar. Biar kalian tau rasa bagaimana kerasnya kehidupan! |
|
Berita dan foto untuk artikel terkait kasus kekerasan di SMA 3 Jakarta |
#Post 2 |
Berita dan foto untuk artikel terkait kasus kekerasan di SMA 3 Jakarta : Quote:Pecinta alam SMA 3 tewas saat ospek, senior divonis 1 tahun bui Pengacara sebut siswa SMA 3 Jakarta tewas ditendang dua alumni Di sidang, siswa SMA 3 bersitegang dengan keluarga korban Usai sidang vonis, anak SMA 3 ribut dengan wartawan Quote: Lima terdakwa kasus penganiayaan siswa SMAN 3 Jakarta Arfiand Caesary Al-Irhamy, yakni DW, TM, AM, KR, dan PO tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/8). Empat dari lima pelaku yang di sidang hari ini didakwa atas tuduhan penganiayaan berupa penamparan dan pemukulan terhadap korban yang berujung kematian. Dakwaan tersebut juga berlaku bagi pelaku berinisial DW yang mengikuti sidang perkara lantaran usianya sudah masuk kategori dewasa, yaitu 18 tahun. Quote: Terdakwa DW, TM, AM, KR, dan PO saat hendak menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/8). Quote: Rekan korban hadir dalam sidang vonis lima terdakwa kasus penganiayaan siswa SMAN 3 Jakarta Arfiand Caesary Al-Irhamy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/8). Quote: Source of Picture Quote:KOMENTAR KASKUSER : Quote:Original Posted By arummuningrum ► Maaf gan, saya alumni SMUN 13 Jakarta Utara angkatan 2009 Melihat ada banyak komen yang bilang kepala sekolah gobl*k dan segala macem, ane ikut komentar, biasanya SR doang sih, ane gak coba ngebelain bu retno atau semacamnya, cuma agak gimana gitu guru yang mendidik ane di katain macam itu Ibu retno merupakan guru KWN saya waktu saya sekolah dulu, beliau dari jaman saya sekolah emang terkenal vokal masalah pendidikan, boleh lah di cek profil beliau, malah sempet berdebat sama bpk jusuf kalla masalah pendidikan juga, silahkan search di google, yang bilang kok ngebongkar kebobrokan sekolah sendiri kok dari dulu, coba di liat masa bakti beliau di smun 3 jakarta sejak kapan?, intinya sih positif thinking, ngerubah lingkungan itu gak mudah lho, pasti banyak tekanan ane inget banget pesan beliau, jadi orang itu harus punya pendirian, walaupun orang lain udh pada gak bediri karena takut sama lingkungan, salam dari saya alumni smun 13 jakarta utara angkatan 2009 Quote:Original Posted By AntZerman ► Giliran bullying dibilangnya jago kandang Giliran Tawuran dibiangnya cemen rame2 Giliran 1 vs 1 dibilang kaya preman Kasian emang pelajar pasti selalu salah dan selalu kalah Quote:Original Posted By fhmi.sy ► pihak sekolah dah tahu kan sama kekerasan yg terjadi di sekolah itu?? kenapa didiemin kalo dari dulu tu sekolah dah kyk gtu?? Quote:Original Posted By patanna ► paling ini cuma ajang balas dendam doang, semacam pelampiasan amarah masa lampau, kan mereka sakit hati aja mereka udah di "gituin" juga dulu jadinya mereka juga pengen angkatan selanjutnya ngerasain apa yang mereka rasa.. tapi itu kepseknya "berani" juga yak ceplas ceplos gitu,, udah tau banyak kejadian, bukannya di cegah malah pas ada korban baru gerak.. hadeehh,. Quote:Original Posted By syaifulramadan ► kecil - kecil aja udah belagak sok jagoan mau jadi apaan dah ntar udah gede, klo ane sih nilai org2 bgtu mental preman, gregetan ane Quote:Original Posted By autobaneddd ► geblek,orang dipelosok2 desa sana berjuang untuk sekolah bhkan sampe taruhan nyawa hanya untuk bisa sampai disekolahan.kalian yg kesekolah pake motor mobil gak keujanan kepanasan masih bisa ngemall,hang out abis pulang sekolah malah gak menghargai kesempatan itu.malah ngelakukan yg aneh2 kalo gak tawuran,nganiaya junior kalo gak bikin film bokep.mau jadi ape tong? masyarakat gak butuh sampah kyak klian,menuh2in TPA aje lu pada! Quote:Original Posted By wiwidprihantoro ► aduh murid macam apa mereka yang hanya berani ke juniornya? saran ane buat para senior yang sering malakin junior. coba deh ente pindah skolah ke surabaya, trus ente palakin tuh adik kelas. bisa di ajak duel ente hahaha ayo sini pindah skolah ke surabaya, kalo malak junior gak di pukulin kok, malah di elus". maksutnya muka lu di elus"in ke aspal. senior tai Quote:Original Posted By iamshallow ► satu kata aja.... kampungan Quote:Original Posted By braindoctor ► Ane dukung nih Tindakan kepala sekolah yang berusaha memutus mata rantai premanisme dan segala macam atribut senioritas yang ga jelas di sekolahan. Seharusnya setiap sekolah yang ada di Indonesia selalu memberi pengarahan kepada murid baru agar menentang dan melaporkan segala macam bentuk pemalakan, pemerasan dan tindak kekerasan yang dilakukan seniornya. Dan kepada senior juga diberikan pengarahan akan dilakukan tindakan tegas seperti dikeluarkan dari sekolah apabila terbukti melakukan tindakan yang sudah bisa dikatakan melanggar hukum. Selain itu dilain pihak yaitu pihak sekolah dan para orang tua juga harus melakukan kontrol penuh terhadap anak didik dan anak mereka. Quote:Original Posted By icansuccess ► Banyak gaya emang anak sma di ibukota. Masih ngemis duit sama ibu bapak aja kelakuan kaya pentolan, jawara. Gak laki gak cewe sama aja. Sama-sama ga punya otak yang bener. Gih di ketok magic dolo tuh otak! Quote:Original Posted By mahasida ► Yang aneh kenapa kepala sekolah nya baru ngemeng sekarang?? Kepsek nya pengecut plus guoblok.. Quote:Original Posted By kyeesoer ► Kalau di sekolah ane gak ada namanye MOS pake cekek-cekekan atau gampar-gamparan, kalau seniornya kayak gitu langsung dikeluarin tanpa ba bi bu lagi... SMAN 3 yg katanye Elite, yg sekolahnya prestige tapi seniornya kelakuan kayak gitu... Gak cuman di SMAN 3 doang kali gan, mungkin SMA-SMA yang lain seniornya belum keliatan busuknya... Quote:Original Posted By reynald15 ► ya sebenernya butuh ketegasan juga dari Dinas Pendidikan sama pemerintahnya sendiri kalo gini terus kan repot jadinya,menambah reputasi buruk sistem pendidikan di Indonesia Quote:Original Posted By Winterfall ► itulah kalo tipe waktu MOS, OSPEK, persetan lah dengan namanya, diselewengkan oleh para senior yang pikirannya TOLOL pake banget pangkat tak terhingga. dari dulu juga ane gak setuju kalo kek gini, buat apa coba mungkin senior2 yang diberita mereka diperlakukan gitu sama seniornya, tapi mereka balas dendam ke junior mereka, kan goblok ya? junior gak salah apa2 kok digituin. mereka gitu karena mereka gak berani balas dendam ke senior mereka, kan tolol ya wong masih sama2 orang kok takut Quote:Original Posted By priandadipati ► walaaah ini sman 3 yang terkenall itu....keras juga senioritasnya sampe ada korban gitu.. turut berduka deh Quote:Original Posted By refi1 ► Selamat berjuang ibu Retno! Quote:Original Posted By zoe.afry ► om dav... ini yang salah bukan sekolahnya tapi prilaku negara liat aja, di dunia politik senior lebih berkuasa di parlemen ANAK AKAN MENCONTOH YG ADA DI SEKITARNYA polisi takut sama TNI satpol PP takut sama polisi pak rt takut sama satpol PP senioritas sudah mendarah daging di negeri ini Quote:Original Posted By pitz2010 ► ane sebagai alumni angkatan 2002 kelas 1-1, 2-5, 3IPA3 merasa malu dan prihatin. dulu jaman ane gada yang bginian. ekskul paling keras adalah pecinta alam sabhawana, kita di didik fisik dan mental yang keras supaya disiplin, tapi anak2 sabhawana gada yang main fisik dan menindas juniornya. sma 3 adalah sma yg terkenal dengan ekskul basketnya, sekarang namanya udh redup ga kaya dulu lagi. ini pelajaran buat semuanya (guru+ murid+ keluarga) semoga guru2nya semakin mawas diri dan makin peka terhadap lingkungan sekitar. |
|
Source: http://www.kaskus.co.id/thread/54dc14dfbfcb1703378b4567/kelakukan-brengsek-senior-sma-3-jakarta-ke-juniornya-bikin-geleng-kepala | Category: News Info |
Home
»
Bentuk Kekerasan Fisik dan Financial Senioritas Tehadap Junior di SMA 3 Jakarta