Tokoh Indonesia Berintegritas5 Tokoh Indonesia Yang Dikenal Berintegritas
seamono-7619663
Welcome
Selamat pagi, siang dan malam para kaskuser semua ane mau berbagi info nih tentang 5 Tokoh Indonesia Yang Dikenal Berintegritas. Sebelumnya maaf klo Emoticon atau Emoticon jangan di Emoticon ya bantu Emoticon aja Emoticon yuk langsung cekidot.

Quote:Pendahuluan
Ditengah berbagai tingkah polah pejabat negara kita yang doyan korupsi, suap sana suap sini, main proyek buat isi perut sendiri, pelesiran keluar negeri sampai penegak hukum yang masuk bui karena keserakahannya sendiri, ternyata dinegara kita tercinta Indonesia ini masih ada loh pejabat negara yang nggak kaya mereka. Tokoh-tokoh yang pantut kita contoh karena integritasnya. Sebelum lebih jauh yu kita simak dulu apa sih yang dimaksud integritas menurut parah ahli, ini dia gan penjelasannya:

Quote: Henry Cloud
Menurut Henry Cloud, ketika berbicara mengenai integritas, maka tidak akan terlepas dari upaya untuk menjadi orang yang utuh dan terpadu di setiap bagian diri yang berlainan, yang bekerja dengan baik dan menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. Integritas sangat terkait dengan keutuhan dan keefektifan seseorang sebagai insan manusia.

Quote: KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Quote: Ippho Santosa
Menurut Ippho Santosa, integiras sering diartikan sebagai menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melahirkan reputasi dan kepercayaan. Jika merujuk dari asal katanya, kata integritas memiliki makna berbicara secara utuh dan lengkap / sepenuh – penuhnya.

Quote: Andreas Harefa
Menurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang bisa diamati, yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan mengerjakan sesuatu dengan konsisten.

Nah klo udah ada gambaran tentang apa itu integritas, sekarang saatnya kita mengenal siapa aja sih 5 tokoh Indonesia yang dikenal berintegritas, langsung aja ke TKP gan Emoticon.

Quote: PembahasanQuote:1. M. Hatta
Mohammad Hatta Foto: Wikipedia
Mantan Wapres M Hatta ini dikenal sebagai sosok sederhana. Mundur dari jabatan orang nomor dua di Indonesia pada 1956, sejumlah tawaran mengalir kepada Hatta. Ia ditawari menjadi komisaris berbagai perusahaan hingga posisi di Bank Dunia. Tapi Hatta menolak, dia memilih hidup dari uang pensiun. "Apa kata rakyat nanti," kata Hatta kala itu.

Hatta bukan sosok yang mengejar jabatan dan harta. Hatta juga menolak ketika akan diberikan rumah yang lebih besar setelah berhenti menjadi Wapres. Hatta khawatir, uang pensiunnya tak mampu membiayai perawatan rumah.

Salah satu kisah yang membuat kita mengenang sosok Hatta yakni tentang keinginannya membeli sepatu Bally. Sejak dahulu Hatta menyimpan keinginan untuk membeli sepatu berharga mahal itu. Dia pun sampai menyimpan potongan kertas tentang sepatu Bally. Namun hingga meninggal pada 14 Maret 1980, keinginan Hatta untuk membeli sepatu itu tak terwujud. Hatta memilih hidup sederhana.

Quote:2. Hoegeng Imam Santoso
Hoegeng Imam Santoso
Foto: Wikipedia
Ada anekdot soal mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Anekdot itu pun sempat dilontarkan almarhum Gus Dur. Anekdot itu tentang polisi yang tidak bisa disuap. Yakni polisi tidur dan Jenderal Hoegeng.

Memang, melihat rekam jejak putra pekalongan yang lahir pada 14 Oktober 1921 itu kita akan terkagum-kagum. Hoegeng sosok polisi yang berintegritas. Banyak kisah tentang sosok Hoegeng, misalnya tentang tindakannya yang mengembalikan perabotan pemberian dari seorang pengusaha di Medan.

Saat itu Jenderal Hoegeng baru saja menjabat sebagai kepala polisi di Medan, dan sang pengusaha, tahu ada kepala polisi baru segera mengirimkan perabotan rumah lengkap. Hoegeng yang mendapat kiriman barang itu pun segera menolak dan mengembalikannya.

Hoegeng juga pernah meminta istrinya, Merry Roeslani, menutup toko bunga. Hoegeng sebelum menjadi Kapolri pernah menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Saat dia menjabat itu, dia meminta istrinya menutup toko bunga.

Padahal toko itu tengah laris dan menjadi penopang Hidup. Hoegeng khawatir yang membeli bunga itu pihak yang berurusan dengan Imigrasi, sehingga tidak adil untuk toko bunga lainnya.

Pada 1968 Hoegeng diangkat menjadi Kapolri. Saat menjabat itu, Hoegeng menolak kendaraan dinas sedan mewah. Dia memilih sebuah jip. Hoegeng saat menjadi kepala polisi juga tak sungkan turun ke jalan mengatur lalu lintas.

Hoegeng berhenti dari jabatan Kapolri pada 1971. Dia sempat ditawari menjadi duta besar, tapi dia menolak dengan alasan dirinya seorang polisi bukan politikus.

Quote:3. Agus Salim
Agus SalimFoto: Wikipedia
The Grand Old Man, begitu julukan bagi diplomat Indonesia Agus Salim. Mantan menteri luar negeri di era kemerdekaan ini dikenal sebagai sosok jenius, dia menguasai hingga 9 bahasa. Tapi di balik itu, kisah hidupnya penuh dengan kesederhanaan.

Agus Salim, walau merupakan sosok pejabat, hidup dalam kejujuran. Dia dan keluarganya kerap pindah-pindah rumah karena habis sewanya. Bahkan pernah, mereka tinggal di rumah yang WC-nya rusak, istrinya pun sampai muntah-muntah tak tahan. Kondisi demikian tetap membuat Agus Salim bertahan, dia bahkan tidak meminta tambahan fasilitas dan gaji kepada negara.

Keluarga Agus Salim juga hidup sederhana. Anak-anaknya memakai pakaian yang seadanya. Agus Salim tetap hidup dalam kesederhanaan hingga akhir hidupnya. Sebuah kalimat dari diplomat Belanda Prof. Schermerhon mungkin menggambarkan sosok Agus Salim.

"Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang yang jenius. Ia mampu bicara dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam 9 bahasa. Kelemahannya hanya satu: ia hidup melarat".

Quote:4. Natsir
NatsirFoto: Wikipedia
Lepas dari segala kontoversinya dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Natsir adalah tipe pejabat yang tak bergelimang harta. Natsir, yang mendapat gelar sebagai pahlawan nasional pada 10 November 2008 dikenal sebagai sosok yang penuh sopan-santun dan rendah hati. Natsir juga negarawan yang sangat bersahaja dalam kehidupan sehari-harinya.

Indonesianis terkemuka dari Cornell University, Amerika Serikat (AS), George McTurnan Kahin, menuturkan kesan sederhana yang ia tangkap dari Natsir. Ketika itu, tahun 1948, Kahin tengah berkunjung ke Yogyakarta yang menjadi pusat pemerintahan RI dan bertemu Natsir.

Penulis buku "Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia" (1952) ini melihat penampilan Natsir yang hampir-hampir tak menunjukkan seorang menteri penerangan. Natsir mengenakan jas yang penuh dengan tambalan di sana-sini. Kahin belakangan tahu kalau para staf Kementerian Penerangan mengumpulkan uang untuk membeli baju buat Natsir.

Ketika menjadi perdana menteri pada Agustus 1950, penampilan Natsir juga tidak banyak berubah. Natsir menempati rumah bekas Soekarno di Jl Pegangsaan Timur (kini Jl Proklamasi), Jakarta Pusat. Sebelum pindah ke rumah tersebut, Natsir dan keluarganya tinggal menumpang di sebuah gang di Jl Jawa dan lalu di kawasan Tanah Abang.

Setelah melepas jabatan sebagai perdana menteri, Natsir menanggalkan mobil dinasnya di Istana Kepresidenan. Ia memilih untuk membonceng sopirnya pulang ke rumah Jl Proklamasi. Tak berapa lama, Natsir dan keluarga kembali pindah ke Jl Jawa.

Quote:5. Baharudin Lopa
Baharudin LopaFoto: Wikipedia
Mantan Jaksa Agung Baharudin Lopa, sosok yang dikenal berintegritas tinggi. Banyak cerita yang membuat kita geleng-geleng berdecak kagum soal sosoknya. Misalnya soal kisah korek api mahasiswa tak sengaja terbawa olehnya.

Lopa memang seorang perokok. Saat berbincang dengan mahasiswa di Makassar, secara tak sengaja dia membawa korek api itu. Nah, begitu sampai di Bandara Soekarno-Hatta dia pun mesti repot-repot menelepon sang mahasiswa soal korek api itu. Dia tak ingin korek api menjadi beban.

Banyak cerita soal sosok Lopa yang menjunjung tinggi integritas. Saat menjabat sebagai Kajati Sulsel dia pernah melarang anaknya menggunakan kursi miliki Kejati, karena kursi itu bukan barang pribadi tetapi inventaris negara.

Lopa juga pernah meminta seorang pejabat mengambil kembali bensin yang dia berikan untuk mobilnya. Lopa pun menjelaskan bahwa perjalanan yang dia lakukan sudah dibiayai negara.

Lopa meninggal pada 3 Juli 2001 di RS Alhamadi Riyadh. Walau sudah tiada, kata-kata Lopa yang tegas soal penegakkan hukum selalu diingat. "Janganlah takut menegakkan hukum dan jangan takut mati demi menegakkan hukum...."

Quote:Penutup
Itu dia gan 5 tokoh Indonesia yang dikenal berintegritas. Walaupun tokoh-tokoh tersebut sudah tiada namun nama harum dan sosok beliau layak dikenang serta dijadikan teladan bagi kita semua pada umumnya dan para pejabat pada khususnya. Sekian dari ane semoga bermanfaat buat agan/i sekalian.

Quote:Sumber
Sumber 1 | Sumber 2 | Sumber 3

Quote:Tambahan
Spoiler for Open:
Quote:Original Posted By namakuhiroko
EmoticonsEmoticons

Kyknya Jendral Besar Soedirman jg pantas masuk daftar. Hidup sederhana, bhkn saat sakit lbh memilih memimpin perjuangan drpd istirahat di rumah enak2an. Meski akhirnya hrs dibayar dgn kematian di usia yg relatif muda.

Quote:Original Posted By ufoterbang
Panglima Besar Jendral Sudirman juga bro ... Emoticon

Integritasnya tinggi banget dia, rela mimpin gerilya walau sedang sakit, dan kata-kata beliau pas mimpin perang gerilya walau lagi sakit, yang kurang lebih seperti ini :

"Yang sakit itu pak Dirman, kalau Pangsar Sudirman tetap sehat"

Sebuah kata yang mengharukan dan membuat para prajuritnya setia mengikuti beliau dalam perang gerilya ...

Emoticon

Quote:Original Posted By fajargalon
Ikut nambahin gan,. hakim bismar siregar
jadi dia satu-satunya hakim di Indonesia yang berani menjatuhi hukuman pezinah antara seseorang yg blm mempunyai ikatan perkimpoian (di KUHP dijelaskan zina bisa dihukum apabila salah satu / keduanya sudah terikat perkimpoian). Dia mendakwa sang laki laki dengan pasal 362 tentang pencurian. Jadi disini dia menggunakan analogi (penghubungan) yang mana si laki laki dianggap 'mencuri' keperawanan wanita meskipun tidak ada unsur paksaan. Tapi putusannya tersebut digugurkan MA karena hukum Indonesia menganut sistem hukum positif yg mana dilarang menggunakan analogi.
Tapi setidaknya beliau berani menghukum pezinah krn dianggap salah oleh agama maupun norma dan tidak bergantung pada KUHP yang sempit cakupannya.

Quote:Original Posted By sasrabirawa
tambahan
Sultan Hamengkubuwono IX
sosok raja legendaris dengan segala cerita dan mitos yang melingkupi beliau. Salah satu cerita yang manjadi legenda sampai sekarang adalah ketika Sultan kena tilang di daerah Pekalongan oleh polisi yang juga sama sama legendaris. bukannya memperlihatkan statusnya sebagai sultan dan oejabat negara, beliau memilih untuk kena tilang saja

Quote:Original Posted By azharintr153
Tambahin gan, Budi Utomo

Quote:Original Posted By fantat.orange
Keren ente gan, mau mengangkat tokoh2 luar biasa ini biar bisa dikenal dan ditiru anak muda.

Ada satu tokoh lagi yang pengen ane sumbangin namanya Bapak Yap Thiam Hien, berikut sekilas rekam jejaknya,

Spoiler for Open:
Yap lahir di Kutaraja (kini bernama Banda Aceh), 25 Mei 1913. Ia anak sulung dari pasangan Yap Sin Eng dan Hoan Tjing Nio. Yap Thiam Hien bukan pengacara biasa. Keturunan Tionghoa, tapi Yap menjadi pembela Rachmat Basoeki Soeropranoto, terdakwa kasus pemboman kantor Bank BCA di Jakarta, 1984. Lebih jauh, Basoeki dikenal sebagai sosok yang anti-dominasi Tionghoa dalam perekonomian Indonesia.

Rachmat awalnya menolak. Namun, para pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) berjuang untuk meyakinkan bahwa Yap memang dibutuhkan. Akhirnya Rachmat luluh.

Yap sendiri kerap ditanya: kenapa bersedia. Ia menjawab, seperti dikutip Daniel S. Lev yang menyusun biografinya, "Saya ingin memastikan bahwa orang yang telah mengakui perbuatannya diberikan hak penuh di pengadilan." Rachmat akhirnya divonis 17 tahun, sementara jaksa menuntut hukuman mati.

Sikapnya konsisten soal pentingnya penegakan hukum. Suatu saat, putranya, Yap Hong Gie, menyerempet seseorang dengan mobilnya. Korban terluka parah. Apa yang terjadi? Yap sendiri yang membawa Hong Gie ke kantor polisi. "Bila mau dihukum ringan, ajukan kepada hakim di persidangan," kata Yap kepada anaknya.

Ketika Orde Baru masih belia, pada 1970, Yap ikut mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bersama PK Ojong, Loekman Wiriadinata, dan sejumlah nama lain. LBH dibentuk untuk memberikan advokasi bagi kaum miskin.
Source: http://kask.us/ifC7Q
ReveneuHits